Sabtu, 11 Februari 2012

IKD II
SEMESTER I


I.    KONSEP DASAR KESEHATAN

KONSEP MANUSIA
-    Manusia bertindak sbg klien yg merupakan makhluk BIOPSIKOSOSIALSPIRITUAL, yg merupakan kesatuan aspek jasmani rohani, bersifat unik dg kebutuhan berbeda sesuai tingkat & perkembangan masing-masing.
-    Manusia sbg klien bersifat individu, keluarga, masyarakat.

KONSEP KEPERAWATAN
Mrpkn satu bentuk pelayanan kesehatan yg bersifat profesional dlm memenuhi kebutuhan dasar manusia (BIOPSIKOSOSIALSPIRITUAL)

KONSEP SEHAT SAKIT

SEHAT adlh suatu keadaan sejahtera jasmani dan rohani.

Rentang sehat --- sakit
Sehat sejahtera – sehat sekali -- sehat normal -- sakit acut – sakit kronis – sakit -- mati

Status Kesehatan dipengaruhi oleh :
a.    Perkembangan.
b.    Sosial kultural.
c.    Pengalaman masa lalu {trauma}.
d.    Harapan.
e.    Keturunan.
f.    Lingkungan.
g.    Pelayanan.

SAKIT adl keadaan terganggunya seseorang dlm proses tumbang fungsi tubuh scr keseluruhan atau sebagian.
Dpt diketahui dr timbulnya gejala yg dirasakan & terganggunya kemampuan individu untk melaksanakan aktivitas sehari-hari yg diistilahkan dg PENYAKIT.
Digambarkan sbg gangguan fungsi tubuh yg mengakibatkan berkurangnya kapasitas tubuh sehingga responnya dapat berupa sakit.

Tahapan proses sakit :
a.    Gejala.
b.    Asumsi thdp sakit.
c.    Kontak dgn sarana pelayanan kesehatan.
d.    Ketergantungan thdp obat.
e.    Sembuh.

Dampak sakit :
a.    Terjadi perubahan peran dalm keluarga.
b.    Gangguan psikologis.
c.    Gangguan finansial.
d.    Kesepian akibat perpisahan.
e.    Gangguan privasi.
f.    Penurunan kemampuan aktivitas.
g.    Perubahan gaya hidup.

Prilaku saat sakit :
a.    Takut.
b.    Menarik diri.
c.    Egosentris.
d.    Sensitif.
e.    Emosional.
f.    Perubahan persepsi.
g.    Berkurangnya minat k/ stress.


II.    MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN

KONSEP KEPERAWATAN
Adlh suatu ide dalam menyusun suatu kerangka konseptual/metode keperawatan.

Model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.

Karakteristik teori keperawatan :
a.    mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yg berhubungan dg hal nyata dlm keperawatan.
b.    Digunakan berdasarkan alasan yg sesuai dg kenyataan yg ada.
c.    Hrs konsisten sbg dasar dlm mengembangkan konsep keperawatan.
d.    Bersifat umum dan sederhana.
e.    Digunakan sbg dasar penelitian sehingga dpt digunakan sbg pedoman praktek keperawatan.


Pandangan para ahli tentang model konsep keperawatan :
1.    Dorothea orem {teori OREM} > self care.
a.    Perawatan diri sendiri.
b.    Self care defisit.
c.    Teori sistem keperawatan (sistem bantuan sepenuhnya, sebagian & edukatif suportif).

2.    Sister Colista Roy {teori ROY} > adaptif.
a.    Manusia sbg makhluk biopsikososial yg sll berinteraksi dg lingkungannya.
b.    Agar terintegrasi/homeostatis, seseorang hrs beradaptasi.
c.    Beradaptasi dg cara focal stimulasi, kontekstual stimulus, residual stimulus.
d.    Model adaptasi dg : FUNGSI FISIOLOGI (kebutuhan oksigen, nutrisi, eliminasi, aktivitas, istirahat, cairan elektrolit), INTERAKSI SOSIAL, PROSES PENYESUAIAN, INTERDEPENDENT.
e.    Proses penyesuaian diri dg meningkatk & keunggulan u/ proses peningkatanan energi u/ kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi & keunggulan u/ peningkatan proses adaptif.

3.    Virginia henderson {teori henderson} > aktivity.
Adl membantu individu yg sehat & sakit dlm melaksanakan aktifitas yg memiliki kontribusi thd penyembuhan & kesehatan.

III.    MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN DALAM BERBAGAI SITUASI.

-    JEAN WATSON
1.    Biofisikal (keb hdp : makan, cairan, eliminasi).
2.    Psikofisikal (keb. Fungsional : aktivitas, istirahat, sexual).
3.    Psikososial (keb. Berintegrasi : berprestasi, berorganisasi).
4.    Kebutuhan intra dan interpersonal (keb. Pengembangan : aktualisasi diri).
Keperawatan hrs berperan dlm preventif, kuratif, promotif, rehabilitatif.

-    KING
Pendekatan sistem terbuka dlm hub interaksi yg konstan dengan lingkungan.
Konsep kerjanya meliputi adanya : sistem personal, interpersonal & sosial.
Konsep hub manusia :
Aksi – reaksi – interaksi – transaksi

-    PEPLAU
Antara perawat dan pasien tjd hubungan interpersonal, yg tediri atas :
Fase orientasi
Fase identifikasi
Fase eksplorasi
Fase resolusi  mandiri

-    JOHNSON
Pendekatan sistem prilaku.
Komponen yg membentuk sistem prilaku :
a.    Ingestif (pengakuan lingkungan)
b.    Achievment (prestasi dg kreatifitas)
c.    Agresif (metode pertahanan diri)
d.    Eliminasi
e.    Sexual
f.    Gabungan/tambahan (keamanan dan kelangsungan hidup)
g.    Ketergantungan (u/ mndptkn bantuan, kedamaian, keamanan & kepercayaan).


IV.    KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA

-    Growth & development manusia adl 1 proses yg dpt diprediksi mulai dr masa pembentukan hingga kematian atau proses sinkronisasi yg bersifat interdependen.
-    Growth & development individu dpt berubah scr kualitatif & kuantitatif.

Konsep pertukem :
1.    Pertumbuhan fisik.
2.    Perkembangan (kognitif & psikososial)
3.    Maturasi.
4.    Periode kritis perkembangan.

Prinsip pertukem :
1.    Teratur mengikuti rangkaian tertentu.
2.    Terarah & berlangsung terus menerus (chepalocaudal, proximodistal, differentiation).
3.    Bersifat kompleks, dpt diprediksi, konsisten & kronologis.
4.    Cenderung mencari potensi maksimum.
5.    Menciptakan periode dr keseimbangan & ketakseimbangan.
6.    Tugas perkembangan dilalui sesuai umur & kemampuan.
7.    Tugas perkembangan membutuhkan praktik & tenaga, sesuai tahap perkembangan & tugas yg dicapai.

Faktor yg mempengaruhi pertukem :
1.    Hereditas.
2.    Temperamen.
3.    Keluarga.
4.    Kelompok teman sebaya.
5.    Pengalaman hidup.
6.    Status kesehatan.
7.    Nutrisi.
8.    Istirahat, tidur & exercise.

V.    TEORI TUMBANG PERTAHAPAN :

1.    PSIKOSEKSUAL FREUD
Tahapannya :
a.    INFANT (0 – 1 thn) oral-sensori,
bl t terpenuhi merokok, mkn berlebih.

b.    TODLER (1 – 3 thn) anal-muskular,
bl t terpenuhi konstipasi

c.    PRE SCHOOL (3 – 5 thn) falik-lokomosi,
bl t terpenuhi jd lancang, malu & takut (oedipus complex)

d.    SCHOOL (5 – 13 thn) latensi
Anak terikat dlm aktivitas erogenus dg teman sebaya sejenis kelamin, penggunaan koping & mekanisme pertahanan diri muncul pd masa ini, ketertarikan seksualdisublimasi melalui bermain yg giat & perolehan keterampilan.
e.    ADOLESCENCE (>13) genital
Fase pubertas lanjutan, dimana produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan hubungan heteroseksual. Perkembangan interaksi emosi blm matur, peningkatan biologis & kemampuan u/ memberi & menerima cinta yg matang.

2.    PSIKOSOSIAL ERICKSON
a.    INFANT  (0 – 1 thn) trust vs mistrust
-    Pemenuhan kepuasan melalui rasa hangat, nyaman, cinta, aman dlm prilaku konsisten & sensitif yg menghasilkan kepercayaan.
-    Bila t terpenuhi, bayi jd curiga, takut, tdk percaya yg ditandai dg prilaku makan, tidur & eliminasi yg buruk.

b.    TODDLER (1 – 3 thn) autonomi vs shame & doubt
-    Anak mulai mengembangkan kemandirian thd kontrol tubuh, mampu berjalan, mengambil, makan sendiri, membuka & memakai baju.
-    Bila t terpenuhi, anak akan tumbuh jd pribadi yg ragu-ragu & jika anak dibuat merasa buruk saat mengalami kegagalan, anak akan menjd pemalu.

c.    PRESCHOOL (3 – 5 thn) inisiative vs guilt
-    Anak mengembangkan inisiatif saat mencoba hal baru, prilaku imajinatif & intrusif, tjd perkembangan rasa bersalah & diidentifikasi dg ortu yg sama jenis kelaminnya.
-    Pembatasan ortu mampu mencegah perkembangan inisiatif anak. Rasa bersalah muncul saat aktivitas berlawanan dg keinginan ortu. Anak belajar aktifitas tanpa merusak hak orang lain.

d.    SCHOOL AGE (6 – 11 thn) industry vs inferiority
-    Anak mendpt pengenalan melalui demonstrasi  ketrampilan & produksi benda-benda serta mengembangkan harga diri, prestasi melalui pengaruh guru & sekolah.
-    Perasaan inferior dpt muncul stlh dewasa. Ketidaksuksesan di sekolah, perkembangan keterampilan fisik dan mencari teman turut berkontribusi terjadinya inferior.

e.    REMAJA (12 – 18 thn) identity vs role confusion
-    Individu mengembangkan penyatuan rasa “diri sendiri”. Keputusan utama adl untk menentukan tujuan vokasional. Teman sebaya memiliki pengaruh kuat thdp prilaku.
-    Gagal mengembangkan identitas diri bisa mengarah ke kebingungan peran, yg sering muncul dr perasaan tdk adekuat, isolasi & keragu-raguan.

f.    ADULT (18 – 35 thn)  intimasi  vs isolation
-    Tugas mengembangkan kedekatan & berbagi hubungan dg orang lain.
-    Ketidak pastian individu mengenal diri sendiri akan mempunyai kesulitan mengembangkan keintiman.

g.    MIDDLE ADULTHOOD (35 – 55 thn) generativitas vs stagnasi
-    Dewasa matang akan dihadapkan pd kesadaran ttg penetapan & bimbingan generasi selanjutnya. Mengekspresikan kepedulian pd dunia dimasa mendatang.
-    Absorbsi diri orang dewasa akan direnungkan dg kesejahteraan pribadi & peningkatan materi &mengarah pd stagnasi kehidupan.

h.    MATURITY (55 +) ego integrity vs putus asa
-    Masa lansia dpt melihat ke belakang dg rasa puas & penerimaan hidup & kematian.
-    Resolusi yg tdk berhasil dlm krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa k/ individu melihat kehidupan sbg bagian dr ketdkberuntungan, kekecewaan & kegagalan.

3.    TEORI KOGNITIF
a.    Sensori motor (0 – 2 thn)
-    Aktivitas refleks.
Memodifikasi refleks mjd efisien, bentuk menghisap merupakan kontrol refleks yg efektif & selektif.
-    Reaksi sirkular primer,
Bayi mengulang tindakan yg menyenangkan yg tjd scr kebetulan. Berkembang koordinasi mata, telinga, tangan & mulut. Aktivitas menghisap jempol mjd satu keahlian.
-    Reaksi sirkular sekunder.
Anak kembali membuat minat, kejadian yg menarik di lingkungan. Anak mulai menghubungkan 2 prilaku spt menjatuhkan & menyembunyikan objek.
-    Koordinasi dr skema sekunder.
Anak mulai terampil u/ mencapai tujuan dlm situasi yg baru. Anak mulai merangkak, mencari benda tersembunyi yg mrk sembunyikan sblmnya.
-    Reaksi sekunder tersier (trial & error).
Anak aktif mengeksplorasi dunia & berbagai kegiatan u/ melihat objek, kejadian atau situasi. Anak menumpahkan semua mainan yg ada di dlm kotak u/ mengetahui isinya shg anak memahami bagian benda yg tdk pd tempatnya jk terlihat.
-    Pendapatan arti baru melalui kombinasi mental.
Anak menciptakan gambaran mental & dpt merencanakan cara yg baru u/ berurusan dg lingkungan. Anak mulai memikirkan kejadian tanpa bertindak. (mis. Anak mencari tempat menyimpan botol).

Pd fase ini anak belajar mengenal dunia melalui aktivitas sensori & motorik. Anak mulai mengembangkan konsep bhw orang & benda merupakan hal yg permanen.

b.    Pre operasional. (2 – 7 thn)
Anak mengembangkan sistemperwakilan & menggunakan simbol spt kata u/ mewakili manusia, tempat & benda.-
-    Prekonseptual 2 – 4 thn
Anak sgt egosentrik, mjd animastik, melakukan tindakan-tindakan imitasi.
-    Intuitif 4 – 7 thn.
Anak mulai membentuk sesuatu, ttp tdk mampu menjelaskan hal tsb scr rasional. Anak tdk mampu menyadari bagian dr sesuatu scr keseluruhan. Anak mulai membedakan warna.

c.    Konkret operasional (7 – 11 thn)
Kemampuan u/ memahami aturan dr percakapan menghasilkan pola pemikiran yg logis & mental operasional. (mis. Pemusatan, pembagian, transformasi).
Pembatasan akan membuat anak tdk mampu memahami abstraksi, mampu memikirkan alasan tp tdk mampu membuat hipotesis, tdk dpt berpikir mengenai masalah kedepan.

d.    Formal operasional (11 – 15 thn)
Berkembang kemampuan berpikir & berprilaku scr abstrak & muncul pemikiran yg ilmiah.
Remaja mampu berpikir & membuat hipotesis, mampu menyadari mslh moral & politik dr berbagai pandangan dg membuat sebuah saran sbg solusi.

4.    TEORI PERKEMBANGAN MORAL KOHLBERG
a.    Tingkat premoral (0 – 9 thn)
Kontrol didpt dr luar, tdp sikap waspada mengenai prilaku moral yg dpt diterima scr sosial. Berprinsip pd kekuatan moral & kepemilikan.

b.    Orientasi hukuman  & kepatuhan
Peraturan dr orang lain diikuti u/ menghindari hukuman. Anak menggabungkan label baik & buruk, benar & salah sbg bentuk konsekuensi dr prilaku atau tindakan yg tlh dilakukan.

c.    Orientasi egoistik scr sederhana
Anak menyesuaikan minat diri sendriri dg aturan, anak berasumsi bhw penghargaan/bantuan akan diterima. Elemen bargainning, pembagian yg seimbang & kejujuran mulai muncul.
Hidup dinilai dg bagaimana anak dpt memuaskan kebutuhan orang lain.

d.    Moralitas konvensional.
# Usaha dilakukan u/ menyenangkan orang lain. Kontrol didpt dr dlm. Anak setia & peduli dg pemeliharaan pengharapan keluarga tanpa memperhatikan konsekuensinya.
# Asumsi anak laki-laki yg baik & anak perempuan yg manis. Hidup dinilai dr seberapa bagus hubungan interpersonal. Anak menyesuaikan diri u/ menghindari penolakan. Keinginan membantu & menyenangkan orang lain menjd sering.
# Autoritas mempertahankan moralitas.
Anak melakukan kewajiban u/ menghindari kritik. Identifikasi bergeser pd agama / institusi sosial spt sekolah.
Individu memperoleh nilai moral yg benar, pengarah kontrol berada di dlm. Pencapaian nilai moral yg benar tjd stlh formal operasional tercapai.
-    Orientasi kontraktual & legalistik.
Individu memilih prinsip moral u/ mematuhi/.meninggalkan aturan. Individu berhati-hatu agar tdk melanggar hak & kehendak orang lain.
-    Orientasi prinsip etis yg universal.
-    Individu bersikap dg cara menghargai martabat. Tahapan ini jarang dicapai. Bila pemikiran tetrganggu akan muncul rasa bersalah.

VI.    TAHAP TUMBUH KEMBANG MANUSIA
VII.    KARAKTERISTIK TUMBANG MANUSIA
VIII.    TAHAP DAN KARAKTERISTIK TUMBANG MANUSIA
IX.    TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
X.    TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA DLM TINGKATAN USIA

XI.    KONSEP BELAJAR SEPANJANG HAYAT

file IKD II\KONSEP BELAJAR SEPANJANG HAYAT.pptx
Belajar dilakukan oleh semua orang.
Usaha belajar melibatkan banyak orang, baik pendidik maupun peserta didik.

Pendapat ttg belajar :
1.    Learning is shown by a change in behavior as a result of experience (Cronbach).
2.    Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to follow direction (Harold spears).
3.    Learning is change in performance as a result of practice (Mc Geoh).
4.    Learning is the term we us to describe the process involved in changing through experience.

Kesimpulan, belajar adalah :
1.    Kata kuncinya adalah perubahan tingkah laku.
2.    Didapat dr mengalami, observasi, membaca, meniru, mencoba memecahkan masalah, mendengarkan, mengikuti scr langsung.
3.    Belajar dpt dinyatakan sbg tahapan perubahan tingkah laku individu yg relatif menetap sbg hasil dr pengalaman & interaksi dg lingkungan yg melibatkan proses kognisi.
4.    Perubahan tingkah laku sbg akibat dr kematangan. Perubahan yg bersifat sementara adalh bkn sebagai hasil dr belajar.

CIRI-CIRI PERBUATAN BELAJAR
Adl dg terjadinya perubahan tingkah laku yg disadari, bersifat :
1.    Kontinu & fungsional.
2.    Positif & aktif.
3.    Bkn insidentil & bkn proses kematangan.
4.    Punya tujuan & arah.

BEBERAPA PERUBAHAN DLM BELAJAR
1.    Kebiasaan (habit) mrpkn cara individu u/ bertindak yg bersifat menetap, otomatis u/ suatu masa tertentu, fungsi berfikir kurang berpengaruh.
2.    Ketrampilan (skill)
Kegiatan yg menuntut kesadaran intelektual yg tinggi & tampak pd keg. Motoris.
3.    Pengamatan (perception)
Proses penerimaan, penafsiran & memberi arti dr yg diterima alat indra.
4.    Berfikir rasional.
Berfikir menggunakan prinsip & dasar pengertian dlm tingkat abstrak yg tinggi.
Individu dituntut u/ melihat hub sebab akibat, menganalisa masalah, membentuk generalisasi, menarik kesimpulan.
5.    Sikap (attitude)
Cenderung u/ bertindak sesuai dg yg dipelajari.
6.    Inhibisi
Kesanggupan orang u/ memilih tindakan yg perlu & meninggalkan yg tdk perlu.
7.    Tingkah laku affektif
Tingkah laku yg menyangkut emosi, marah, takut, sedih.

FAKTOR YG MEMPENGARUHI BELAJAR
1.    FAKTOR INTERNAL
a.    Faktor fisiologis (jasmani ; nutrisi, penyakit)
b.    Faktor psikologis
•    Sifat ingin tahumenyelidik.
•    Sifat ingin maju & kreatif.
•    Keinginan u/ mendapat simpati dr guru, ortu, teman.
•    Keinginan memperbaiki kegagalan dimasa lalu.
•    Mendpt rasa aman bila tlh menguasai pelaran.
•    Ada sanksi sbg akhir pembelajaran.

2.    FAKTOR EXTERNAL
a.    Faktor sosial (hub sesama manusia, kehadiraan seseorang saat sdg belajar, kehadiran scr tak langsung mis. Foto).
b.    Faktor non sosial (udara, suhu, iklim, waktu, tempat, alat yg dipakai).

CARA BELAJAR
Adl usaha yg ditempuh seseorang u/ menangkap informasi, cara mengingat, berfikir, menyelesaikan tugas.

Belajar Yg efektif & efisien (riset KL. Hegbee) :
1.    Cara latihan atau mengulang.
2.    Cara elaborasi (mengasosiakan mental dg materi yg baru, mengembangkan kalimat yg menghubungkan bag. Yg dipelajari atau dg kata kunci)
3.    Cara organisasi, menentukan struktur materidg membagi materi jd beberapa bag.
4.    Cara memonitor pemahaman, bertanya pd diri sendiri u/ mengetahu pemahaman diri.
5.    Cara afektif, menentukan & memelihara motivasi, mengatur kinerjadan menggunakan wkt scr efektif.

Kiat memahami teks SQ4 (thomas & Robinson) :
a.    Survey
b.    Question
c.    Read
d.    Reflek
e.    Recite
f.    Review.

Kiat belajar mandiri (Biggs & Moore)
1.    Pendekatan belajar mendalam (belajar materi k/ tertarik)
2.    Pendekatan Belajar prestasi (belajar karena ambisi untuk prestasi)
3.    Pendekatan belajar pemukaan (belajar karena dorongan dari luar, misal karena takut tak lulus).

XII.    KONSEP BELAJAR SEPANJANG HAYAT (DLM KOMPONEN PDK & KONSEP DASAR PENDIDIKAN)
XIII.    ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI KESEHATAN

file IKD II\ANTROPOLOGI SOSIAL.ppt
A.    Azas dan ruang lingkup
Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa dan karya manusia, bisa berupa bahasa, alat, seni, bentuk dll.

Horton & Hunt (1993)
Sosiologi memusatkan penelaahannya pd kehidupan kelompok, produk kelompok & produk kehidupan tsb.

Ibnu Khaldun
Sosiologi adl ilmu perkotaan/peradaban.

August Comte (1798-1857)
Adl orang pertama yg menyebut ilmu masyarakat.
Sosiologi mrpkn pengetahuan fundamental manusia dlm masyarakat.
Masyarakat adl kumpulan orang-orang dlm wilayah tetentu, untuk mencapai tujuan tertentu.

Bieren de Hans (1954)
: ilmu yg mencoba menjawab mengenai susunan, hakekat & hubungannya, mengenal kodrat yang menggerakkan, yang menguasai kesadaran & perkembangannya.

Sosiologi : ilmu yg mempelajari masyarakat & prilaku sosial manusia, dg meneliti
 kelompok yg dibangunnya.

Kelompok mencakup : keluarga, suku bangsa, komunitas & pemerintahan berbagai organisasi sosial.

Teori sosiologi dlm kesehatan.
Perawat :
1.    Sebagai ahli riset.
2.    Sebagai konsultan kebijakan.
3.    Sebagi teknis perencanaan, pelaksanaan, pemberi saran.
4.    Membantu meningkatkan peran sebagai guru pendidikan kesehatandalam program promosi kesehatan.

Tugas perawat :
1.    Sebagai pelaksana perawatan.
2.    Sebagai pengelola perawatan.
3.    Sebagai advokasi.
4.    Sebagai pendidik
5.    Sebagai inovator.
6.    Sebagai evaluator.
7.    Sebagai

Fungsi perawat :
1.    Dependen (fungsi delegasi)
2.    Interdependen.
3.    Kolaborasi.

XIV.    TEORI PENDEKATAN SOSIAL DLM KESEHATAN

file IKD II\Teori Pendekatan Sosial dan Kesehatan.ppt
PENDEKATAN SOSIAL
: cara lain untuk membahas tingkah laku dg menggunakan approach sosial, approach kelompok dll.

Titik pangkal approach sosial adl masyarakat dg berbagai lembaganya, kelompok-kelompok dg berbagai aktivitasnya.

Study approach sosial semula dilakukan pd hewan.

Manusia selalu menyesuaikan diri dg lingkungan.

Oleh karena itu, perlu ada kerjasama diantara approach individu dan sosial agar dpt menelaah tingkah laku manusia.

WOODWORTH
4 proses tingkah laku manusia dlm menyesuaikan diri :
1.    Individu bertentangan dg lingkungan.
2.    Individu dpt menggunakan lingkungan.
3.    Individu dpt berpartisipasi dlm lingkungan.
4.    Individu dpt menyesuaikan diri dg lingkungan.

PENYESUAIAN DIRI
1.    Merubah diri kita sesuai dg lingkungan (Autoplastis).
2.    Merubah lingkungan sesuai dg kehendak (Alloplastis).

H. BONNER
Interaksi sosial adl suatu hubungan dua individu atau lebih dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah/memperbaiki kelakuan individu yg lain atau sebaliknya.

Pelaksanaan interaksi sosial dpt dijalankan melalui :
1.    Imitasi (meniru).
2.    Sugesti (mempengaruhi).
3.    Identifikasi (memilah-milah).
4.    Simpati (seperasaan).

Prilaku Sehat Sakit Masyarakat
1.    Biologis.
2.    Psikologis.
3.    Sosial budaya.

Sehat : suatu keadaan yg lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata bebas dari penyakit dan atau kelemahan (WHO, 1947)

Manusia sehat :
1.    Tidak sakit.
2.    Tidak cacat.
3.    Tidak lemah.
4.    Bahagia scr rohani.
5.    Sejahtera scr sosial (Qs 3 : 133, 134)
6.    Sehat scr jasmani.


XV.    ASPEK SOSIAL BUDAYA SERTA HUBUNGAN DENGAN EKOLOGI


1.    Jumlah penduduk yg besar dg tingkat pertumbuhan yg pesat.
2.    Tingkat pengetahuan yg kurang memadai, terutama pd wanita.
3.    Kebiasaan/adat negatif yg kurang menunjang kesehatan.
4.    Kurangnya PSM.

Aspek sosial yg berhubungan dg kesehatan :
1.    Kemiskinan,
2.    Kependudukan,
3.    Lingkungan hidup : polusi kimia, biodiversity (sumberdaya hayati), makanan, air, energi, iklim dan cuaca.

XVI.    TEORI KOMUNIKASI
file IKD II\Komunikasi Umum.ppt
XVII.    PENGGUNAAN KOMUNIKASI

XVIII.    PENGGUNAAN KOMUNIKASI DLM PERAWATAN

A.    PENDAHULUAN
Perawat perlu kecakapan komunikasi yg fleksibel & baik sbg sarana komunikasi terapeutik.
Perawat perlu membekali diri dg komunikasi yg mencerminkan ketrampilan, intelektualitas, teknis antar pribadi yg tercermin dlm prilaku yg melukiskan kasih sayang dan perhatian, sehingga mudah dlm berkomunikasi dg pasien, menghindari kesalahan persepsi serta memberii kepuasan.

B.    FAKTOR YG BERHUBUNGAN DG PROSES KOMUNIKASI
1.    Faktor Sumber Pesan (source)
a.    Bahasa yg digunakan.
b.    Faktor teknis (mis. Internet).
c.    Ketersediaan & keterjangkauan sumber.

2.    Faktor Komunikator
a.    Penampilan & sikap
    Senyum (keep smilling)
    Terbuka
    Rendah hati
    Dpt menjadi pendengar yg baik.
    Tdk sombong
    Saling percaya
    Cakap.

b.    Penguasaan masalah
c.    Penguasaan bahasa
d.    Kesempatan  waktu, tempat, suasana psikologis
e.    Saluran  alat indra

3.    Faktor Pesan (messages)
a.    Teknik penyampaian yg digunakan
    Faktor bahasa
    Faktor teknis

b.    Bentuk pesan
    Informatif  berisi fakta & pengetahuan, lebih berhasil bila komunikan punya rasa ingin tahu yg tinggi.
    Persuasif  bermaksud mempengaruhi komunikan sehingga terjadi perubahan atas kesadaran sendiri tanpa paksaan.
    Koersif  bersifat memaksa dg menggunakan sanksi.

c.    Pesan Sesuai Kebutuhan
Pesan akan dikejar o/ komunikan bila :
    Jelas
    Simple

4.    Faktor Media/Saluran/Channel
Menurut Kariyono (1994) media adl alat yg dilalui o/ suara, al :
a.    Mata
b.    Hidung
c.    Otak
d.    Tangan
e.    Telinga

5.    Faktor Umpan Balik (feedback)
Menandakan komunikasi berjalan baik. Yg mempengaruhi berlangsungnya komunikasi adl :
a.    Relevansi.
b.    Sifat feedback
Hendaknya bukan penilaian (judgement), lebih baik evaluatif.
c.    Waktu (timming)

6.    Faktor Komunikan
Dipengaruhi oleh :
a.    Penampilan & sikap.
b.    Pengetahuan.
c.    Sistem sosial  pola, nilai & norma.
d.    Saluran  alat indra.

7.    Faktor Efek

C.    FAKTOR YG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI DLM PELAYANAN KEPERAWATAN

1.    Persepsi
Adl cara seseorang menyerap tentang terjadinya sesuatu di sekelilingnya. Umumnya terkait dg pancaindra.
Persepsi jg dipengaruhi kejadian masa lalu.
Persepsi jg merupakan kerangka tujuan yg diharapkan dan hasil stlh mengobservasi lingkungan.

2.    Nilai
Adl keyakinan yg dianut seseorang. Nilai sangat dekat dg etika.

3.    Emosi
Adalah subyektif seseorang dlm merasakan situasi di sekelilingnya. Dipengaruhi o/ kemampuan dlm berhubungan dg orang lain.

4.    Latar belakang sosial budaya

5.    Pengetahuan

6.    Peran dan Hubungan

7.    Kondisi Lingkungan

D.    HAMBATAN KOMUNIKASI

    Kurangnya penggunaan sumber komunikasi yg tepat
    Kurangnya perencanaan
    Penampilan dan  sikap yg kurang tepat
    Kurangnya pengetahuan
    Perbedaan persepsi
    Perbedaan harapan
    Kondisi fisik dan mental yg kurang baik
    Pesan yg tidak jelas
    Prasangka yg buruk
    Transmisi/media yg kurang baik
    Penilaian yg prematur
    Tidak ada kepercayaan
    Ada ancaman
    Perbedaan status, pengetahuan dan bahasa
    Distorsi (kesalahan informasi)

E.    UPAYA UNTUK MENGATASI HAMBATAN

    Mengecek arti/maksud yg disampaiakan
    Meminta penjelasan lebih lanjut
    Mengecek feedback atau hasil
    Mengulangi pesan yg disampaikan, memperkuatnya dg bahasa isyarat
    Mengakrabkan diri antara pengirim & penerima pesan
    Membuat pesan scr singkat, jelas dan tepat
    Mengurangi informasi/pesan yg meluas
    Menggunakan orientasi penerima

F.    TEKNIK DLM BERKOMUNIKASI
1.    Mendengarkan dg aktif, meliputi :
a.    Pasien & keluarga merasa diperhatikan, didengar dan dipahami.
b.    Pasien & keluarga merasa dihargai
c.    Pasien & keluarga dg mudah mendengarkan & memperhatikan informasi yg disampaikan perawat.
d.    Pasien & keluarga merasa nyaman.
e.    Memudahkan terjadinya komunikasi 2 arah.

u/ mejd pendengar yg baik, diperlukan sikap :
a.    Memandang ke arah pasien dg simpatik pd saat berbicara
b.    Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh
c.    Tdk menyilangkan kaki, tangan, bersedekap
d.    Menghindari gerakan yg tdk perlu
e.    Menganggukkan kepala jika pasien menyampaikan hal penting/memerlukan umpan balik.

2.    Mengajukan Pertanyaan
a.    Pertanyaan terbuka (pertanyaan yg mendorong pasien u/ menentukan pokok pembicaraan)
Mis. “apa yg sdg anda pikirkan?”

b.    Pengulangan pertanyaan (mengulang pokok pikiran pernyataan pasien)
Mis. “anda mengatakan bahwa anda sakit sejak 1 tahun yg lalu?”

c.    Pertanyaan klarifikasi
Upaya u/ meminta pasien menjelaskan maksud pernyataannya.
Mis. “saya kurang jelas maksud anda, bisakah anda menjelaskannya sekali lagi?”

d.    Pertanyaan Refleksi
Meluruskan kembali ide, perasaan, pertanyaan dan isi pernyataan pasien.
Mis. “anda tampak resah, apakah ini berhubungan dg pernyataan paman anda tadi pagi?”

3.    Menyampaikan Informasi
a.    Menggunakan bahasa yg sederhana
b.    Menggunakan kata-kata yg jelas.
c.    Menggunakan kata-kata yg positif
Mis. “maf bu, jam berkunjung telah lewat. Sebaiknya ibu datang lagi esok hari.”
d.    Menunjukkan sikap bersemangat.

G.    KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL
1.    Komunikasi Verbal
a.    Jelas & ringkas
b.    Menggunakan kosa kata yg sederhana
c.    Selaan & kesempatan berbicara
d.    Waktu & relevansi

2.    Komunikasi Non Verbal
Metakomunikasi : suatu komentar thd isi pembicaraan & sifat hubungan antara pembicara dan pendengar (mis. Tersenyum, meski dlm hati kecewa atau marah).

a.    Penampilan fisik
b.    Nada suara atau intonasi bicara.
c.    Ekspresi wajah.
XIX.    TREN & ISU KOMUNIKASI DLM YANKES & KEPERAWATAN
XX.    KOMUNIKASI DLM KONTEKS SOSIAL, KERAGAMAN BUDAYA & KEYAKINAN
XXI.    KOMUNIKASI TERAPEUTIK
XXII.    PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
XXIII.    PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA TINGKATAN USIA DG BERBAGAI KONDISI
XXIV.    PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI PELAYANAN KESEHATAN
XXV.    RANCANGAN PENYULUHAN KESEHATAN
XXVI.    PENGEMBANGAN RANCANGAN DAN TUJUAN INSTRUKSIONAL, MEDIA INSTRUKSIONAL DAN SARANA PENGAJARAN
XXVII.    TEKNIK MENGAJAR, PERENCANAAN PENGAJARAN DAN MIKROTEACHING
XXVIII.    PRESENTASI TUGAS PENYULUHAN I
XXIX.    PRESENTASI TUGAS PENYULUHAN II
XXX.    METODE EVULASI
XXXI.    METODE PENGAJARAN
XXXII.    METODE PENGAJARAN
XXXIII.    EVALUASI PENDIDIKAN, SCORING AND GRANDING